Saat Hari Raya Idul Fitri tiba, salah satu ibadah yang tidak boleh dilewatkan adalah Shalat Idul Fitri. Shalat sunnah yang dilaksanakan berjamaah ini memiliki tata cara dan jumlah rakaat tertentu. Lalu, berapa rakaat Shalat Idul Fitri yang benar?
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang jumlah rakaat Shalat Idul Fitri, dalil yang mendukungnya, serta hikmah di balik pelaksanaan shalat sunnah ini.
Jumlah Rakaat Shalat Idul Fitri
Shalat Idul Fitri merupakan salah satu ibadah yang dilaksanakan umat Islam untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri. Pelaksanaan shalat Idul Fitri memiliki keunikan tersendiri, termasuk jumlah rakaatnya.
Jumlah rakaat shalat Idul Fitri adalah dua rakaat. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Dalil Jumlah Rakaat Shalat Idul Fitri
Dalil yang mendukung jumlah rakaat shalat Idul Fitri dua rakaat adalah:
- Hadis dari Anas bin Malik yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim: “Rasulullah SAW shalat dua rakaat pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, tidak shalat sebelum dan sesudahnya.“
Perbedaan Jumlah Rakaat dengan Shalat Wajib Lainnya
Jumlah rakaat shalat Idul Fitri berbeda dengan shalat wajib lainnya, seperti shalat Subuh (2 rakaat), Zuhur (4 rakaat), Asar (4 rakaat), dan Isya (4 rakaat). Perbedaan ini menjadi salah satu ciri khas shalat Idul Fitri.
Tata Cara Pelaksanaan Shalat Idul Fitri
Shalat Idul Fitri merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk dilaksanakan setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Shalat ini dilaksanakan pada pagi hari tanggal 1 Syawal.
Adapun tata cara pelaksanaan shalat Idul Fitri adalah sebagai berikut:
Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram dilakukan dengan mengucapkan “Allahu Akbar” sambil mengangkat kedua tangan sejajar bahu.
Qiraat Al-Fatihah
Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah.
Rukuk
Setelah membaca Surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan rukuk. Rukuk dilakukan dengan membungkukkan badan sambil meletakkan kedua tangan di atas lutut.
I’tidal
Setelah rukuk, dilanjutkan dengan i’tidal. I’tidal dilakukan dengan berdiri tegak dan mengangkat kedua tangan sejajar bahu.
Sujud
Setelah i’tidal, dilanjutkan dengan sujud. Sujud dilakukan dengan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, dan lutut di lantai.
Duduk di antara Dua Sujud
Setelah sujud pertama, dilanjutkan dengan duduk di antara dua sujud. Duduk dilakukan dengan meletakkan kedua telapak tangan di atas paha.
Sujud Kedua
Setelah duduk di antara dua sujud, dilanjutkan dengan sujud kedua. Sujud kedua dilakukan dengan cara yang sama seperti sujud pertama.
Rakaat Kedua
Setelah sujud kedua, dilanjutkan dengan rakaat kedua. Tata cara rakaat kedua sama seperti rakaat pertama, yaitu membaca Surat Al-Fatihah, rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua.
Salam
Setelah rakaat kedua, dilanjutkan dengan salam. Salam dilakukan dengan mengucapkan “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh” sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.
Hikmah Shalat Idul Fitri
Shalat Idul Fitri merupakan salah satu ibadah penting dalam agama Islam yang dilaksanakan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan. Shalat ini tidak hanya menjadi penanda berakhirnya bulan suci, tetapi juga memiliki hikmah yang mendalam bagi umat Muslim.
Salah satu hikmah dari shalat Idul Fitri adalah untuk mensyukuri nikmat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada umat-Nya untuk beribadah selama Ramadan. Melalui shalat Idul Fitri, umat Muslim mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas rahmat dan ampunan yang telah mereka terima selama bulan suci.
Hikmah lainnya dari shalat Idul Fitri adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama Muslim. Shalat ini dilaksanakan secara berjamaah, di mana umat Muslim berkumpul di satu tempat untuk melaksanakan ibadah bersama. Hal ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk saling memaafkan, memperkuat persaudaraan, dan membangun hubungan yang lebih erat.
Selain itu, shalat Idul Fitri juga memiliki makna simbolik yang mendalam. Gerakan-gerakan dan bacaan dalam shalat ini mengandung pesan-pesan spiritual yang dapat memperkuat iman dan mendekatkan umat Muslim kepada Allah SWT. Misalnya, takbiratul ihram yang diucapkan pada awal shalat melambangkan kesiapan umat Muslim untuk menghadap Tuhan dan meninggalkan segala urusan duniawi.
Secara keseluruhan, shalat Idul Fitri memiliki banyak hikmah dan makna yang mendalam bagi umat Muslim. Ibadah ini tidak hanya menjadi penanda berakhirnya bulan Ramadan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mensyukuri nikmat Allah SWT, mempererat tali silaturahmi, dan memperkuat iman.
Sunnah-Sunnah yang Dianjurkan
Melengkapi ibadah Shalat Idul Fitri, terdapat beberapa sunnah yang dianjurkan untuk diamalkan sebelum dan sesudahnya. Sunnah-sunnah ini merupakan amalan baik yang dapat menambah pahala dan kesempurnaan ibadah.
Makan Sebelum Shalat Id
Disunnahkan untuk makan terlebih dahulu sebelum menunaikan Shalat Idul Fitri. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW:
“Barang siapa yang akan menunaikan Shalat Id, maka hendaknya makanlah terlebih dahulu.”
Berjalan Kaki ke Tempat Shalat
Sunnah bagi kaum laki-laki untuk berjalan kaki menuju tempat shalat Id. Hal ini dimaksudkan untuk memperbanyak langkah dan pahala.
Takbiran di Perjalanan
Sepanjang perjalanan menuju tempat shalat, disunnahkan untuk memperbanyak takbiran. Takbiran ini dapat dilakukan secara individu atau berjamaah.
Mandi Sebelum Shalat
Mandi sebelum menunaikan Shalat Idul Fitri merupakan sunnah yang sangat dianjurkan. Mandi ini dilakukan untuk membersihkan diri dari hadas dan najis.
Memakai Pakaian Terbaik
Sunnah bagi kaum laki-laki dan perempuan untuk memakai pakaian terbaik saat menunaikan Shalat Idul Fitri. Hal ini dimaksudkan untuk menghormati dan mengagungkan hari raya.
Bertakbir Setelah Shalat
Setelah menunaikan Shalat Idul Fitri, disunnahkan untuk memperbanyak takbiran. Takbiran ini dapat dilakukan di tempat shalat atau di sepanjang perjalanan pulang.
Berjabat Tangan dan Saling Mengucapkan Selamat
Sunnah bagi umat Islam untuk berjabat tangan dan saling mengucapkan selamat Idul Fitri setelah menunaikan shalat. Hal ini sebagai bentuk silaturahmi dan saling memaafkan.
Hal-Hal yang Perlu Dihindari: Berapa Rakaat Shalat Idul Fitri
Saat melaksanakan shalat Idul Fitri, terdapat beberapa hal yang perlu dihindari agar shalat tetap sah dan berpahala penuh.
Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat shalat Idul Fitri:
Terlambat Hadir, Berapa rakaat shalat idul fitri
Datang terlambat ke tempat shalat dapat mengurangi pahala shalat Idul Fitri. Usahakan untuk datang lebih awal agar dapat mengikuti seluruh rangkaian shalat dengan khusyuk.
Berbicara Selama Shalat
Berbicara selama shalat, termasuk berbisik atau menjawab salam, dapat membatalkan shalat. Jaga konsentrasi dan hindari segala bentuk percakapan selama shalat berlangsung.
Tidak Meluruskan Shaf
Shaf yang tidak lurus dapat mengganggu kekhusyukan shalat. Pastikan untuk meluruskan shaf dengan baik dan mengisi setiap celah agar tidak ada ruang kosong yang dapat mengganggu kekompakan.
Bergerak Berlebihan
Gerakan yang berlebihan, seperti menggaruk-garuk atau mengobrol, dapat mengurangi kekhusyukan shalat. Hindari gerakan yang tidak perlu dan fokuslah pada ibadah.
Meninggalkan Sunah
Sunah-sunah dalam shalat Idul Fitri, seperti takbiratul ihram, bacaan surat Al-Fatihah, dan doa setelah shalat, sebaiknya dilakukan untuk menambah pahala dan kesempurnaan ibadah.
Kesimpulan
Shalat Idul Fitri merupakan ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk mempererat tali silaturahmi, mensyukuri nikmat Allah SWT, dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Dengan memahami jumlah rakaat dan tata cara pelaksanaannya, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk dan sempurna.