Apa yang dimaksud makmum – Dalam ibadah salat, selain imam yang memimpin, ada pula makmum yang menjadi pengikutnya. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan makmum? Artikel ini akan mengulas pengertian, syarat, tata cara, hak dan kewajiban, serta hikmah menjadi makmum dalam salat berjamaah.
Makmum, secara bahasa, berasal dari kata ‘iqtida’ yang berarti mengikuti. Dalam konteks keagamaan, makmum adalah orang yang mengikuti imam dalam salat berjamaah, baik laki-laki maupun perempuan, tua atau muda.
Pengertian Makmum: Apa Yang Dimaksud Makmum
Makmum merupakan istilah yang merujuk pada seseorang yang mengikuti atau berada di belakang orang lain dalam konteks keagamaan, khususnya dalam salat berjamaah.
Dalam salat berjamaah, makmum berperan sebagai pengikut atau orang yang melaksanakan salat di belakang imam atau pemimpin salat. Makmum wajib mengikuti gerakan dan bacaan imam, serta memenuhi kewajiban salat lainnya seperti ruku, sujud, dan tasyahud.
Kewajiban Makmum
- Mengikuti gerakan dan bacaan imam.
- Melaksanakan ruku, sujud, dan tasyahud.
- Menjaga shaf (barisan) salat.
- Menghormati imam dan tidak mendahuluinya.
Contoh Makmum
- Seseorang yang melaksanakan salat di belakang imam di masjid.
- Seorang anak yang mengikuti gerakan salat orang tuanya.
- Seorang jamaah yang mengikuti salat berjamaah secara virtual.
Syarat dan Kriteria Menjadi Makmum
Dalam tata cara salat berjamaah, terdapat peran penting yang dijalankan oleh makmum, yaitu orang yang mengikuti gerakan dan bacaan imam. Untuk menjadi makmum yang sah, seseorang perlu memenuhi syarat dan kriteria tertentu.
Syarat Menjadi Makmum
- Beragama Islam
- Berakal sehat
- Tidak sedang dalam keadaan hadas besar (junub)
- Mengetahui tata cara salat dengan benar
Kriteria Membedakan Makmum dari Imam
Makmum berbeda dari imam dalam hal:
- Posisi:Makmum berada di belakang imam, mengikuti gerakan dan bacaannya.
- Bacaan:Makmum mengikuti bacaan imam, tetapi tidak membaca Surat Al-Fatihah dengan suara keras (jahar).
- Gerakan:Makmum mengikuti semua gerakan imam, kecuali ruku’ dan sujud, yang dilakukan secara terpisah.
Tata Cara Menjadi Makmum
Dalam ibadah salat, menjadi makmum merupakan bagian penting dalam berjamaah. Sebagai makmum, kita mengikuti gerakan dan bacaan yang dilakukan oleh imam.
Tata Cara Menjadi Makmum, Apa yang dimaksud makmum
Berikut ini tata cara menjadi makmum yang benar:
- Niat menjadi makmum
- Berdiri di belakang imam dengan jarak yang tidak terlalu jauh atau terlalu dekat
- Mengikuti gerakan imam, seperti ruku’, sujud, dan lain-lain
- Membaca bacaan salat dengan suara yang pelan, mengikuti bacaan imam
- Membaca doa qunut jika imam membaca doa qunut
- Menyelesaikan salat dengan salam setelah imam mengucapkan salam
Perbedaan Posisi dan Gerakan Makmum dengan Imam
Gerakan | Imam | Makmum |
---|---|---|
Takbiratul ihram | Mengangkat kedua tangan sampai sejajar dengan telinga | Mengangkat kedua tangan sampai sejajar dengan bahu |
Ruku’ | Membungkuk dengan punggung lurus | Membungkuk dengan punggung agak membulat |
Sujud | Menempelkan dahi, hidung, kedua tangan, lutut, dan kedua kaki ke lantai | Menempelkan dahi, hidung, kedua tangan, dan kedua lutut ke lantai |
Duduk di antara dua sujud | Duduk dengan kaki kiri ditekuk dan kaki kanan ditegakkan | Duduk dengan kedua kaki ditekuk |
Tasyahud akhir | Duduk dengan kaki kanan ditekuk dan kaki kiri ditegakkan | Duduk dengan kedua kaki ditekuk |
Hak dan Kewajiban Makmum
Dalam ibadah salat berjamaah, makmum memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. Memahami hak dan kewajiban ini penting untuk kelancaran dan kesempurnaan salat berjamaah.
Hak-Hak Makmum
Makmum memiliki beberapa hak dalam salat berjamaah, di antaranya:
- Hak untuk mendapatkan imam yang memenuhi syarat.
- Hak untuk mengikuti imam dalam gerakan dan bacaan.
- Hak untuk mendapatkan bagian pahala yang sama dengan imam.
- Hak untuk diingatkan jika melakukan kesalahan.
Kewajiban Makmum
Selain hak, makmum juga memiliki beberapa kewajiban dalam salat berjamaah, di antaranya:
- Kewajiban untuk mengikuti gerakan dan bacaan imam.
- Kewajiban untuk menjaga ketertiban dan kekhusyukan salat.
- Kewajiban untuk saling menghormati antar sesama makmum.
- Kewajiban untuk mendengarkan khutbah imam.
Dengan memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban makmum dalam salat berjamaah, diharapkan dapat meningkatkan kekhusyukan, ketertiban, dan kesempurnaan ibadah.
Hikmah dan Manfaat Menjadi Makmum
Menjadi makmum dalam salat berjamaah memiliki hikmah dan manfaat yang tak terhitung banyaknya. Selain meningkatkan pahala, menjadi makmum juga dapat membantu meningkatkan kualitas ibadah dan mempererat ukhuwah antar sesama Muslim.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa hikmah dan manfaat menjadi makmum dalam salat berjamaah, serta memberikan contoh-contoh konkret bagaimana menjadi makmum dapat meningkatkan kualitas ibadah seseorang.
Manfaat Menjadi Makmum
- Meningkatkan Pahala
- Menjaga Kekhusyukan
- Menghindari Kesalahan
- Menjalin Ukhuwah
Menjadi makmum dalam salat berjamaah dapat meningkatkan pahala seseorang hingga 27 kali lipat dibandingkan salat sendirian. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang berbunyi, “Salat berjamaah lebih utama daripada salat sendirian sebanyak 27 derajat.”
Ketika menjadi makmum, seseorang akan lebih mudah menjaga kekhusyukannya karena fokus mengikuti gerakan imam. Hal ini dapat membantu mencegah pikiran berkelana dan membuat ibadah lebih berkualitas.
Dengan mengikuti gerakan imam, makmum dapat menghindari kesalahan dalam tata cara salat. Hal ini sangat penting, terutama bagi mereka yang masih belajar atau belum terlalu menguasai tata cara salat yang benar.
Salat berjamaah merupakan salah satu sarana untuk menjalin ukhuwah antar sesama Muslim. Dengan berkumpul bersama dan melaksanakan ibadah secara bersama-sama, rasa persaudaraan dan kebersamaan akan semakin kuat.
Hikmah Menjadi Makmum
- Belajar dari Imam
- Menumbuhkan Sifat Rendah Hati
- Menguatkan Iman
Dengan menjadi makmum, seseorang dapat belajar dari imam, baik dari segi bacaan, gerakan, maupun tata cara salat. Hal ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang ibadah.
Menjadi makmum mengajarkan seseorang untuk rendah hati dan tidak egois. Dengan mengikuti gerakan imam, seseorang belajar untuk mengikuti dan tidak memaksakan kehendaknya sendiri.
Salat berjamaah dapat memperkuat iman seseorang karena melihat banyak orang yang berkumpul untuk beribadah bersama. Hal ini dapat meningkatkan rasa syukur dan kesadaran akan kebesaran Allah SWT.
Pemungkas
Menjadi makmum dalam salat berjamaah memiliki banyak hikmah dan manfaat, seperti mempererat ukhuwah, melatih kedisiplinan, dan meningkatkan kualitas ibadah. Oleh karena itu, bagi setiap umat Islam, memahami peran dan kewajiban makmum sangat penting untuk meningkatkan kekhusyukan dan kesempurnaan salat berjamaah.