Hukum Syariat: Menjalankan Puasa Arafah, Wajib atau Sunnah?

Secara hukum syariat melaksanakan puasa arafah hukumnya – Di antara ibadah yang dianjurkan saat musim haji, terdapat puasa Arafah. Bagi umat Muslim yang berniat melaksanakan ibadah haji, memahami hukum syariat terkait puasa Arafah menjadi hal yang penting. Apakah puasa Arafah hukumnya wajib atau sunnah? Yuk, kita bahas tuntas dalam artikel berikut.

Puasa Arafah merupakan ibadah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. Puasa ini memiliki keutamaan dan manfaat yang besar, sehingga banyak umat Muslim yang bersemangat menjalankannya.

Pengertian Puasa Arafah: Secara Hukum Syariat Melaksanakan Puasa Arafah Hukumnya

Secara hukum syariat melaksanakan puasa arafah hukumnya

Puasa Arafah merupakan ibadah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. Menurut syariat Islam, hukum melaksanakan puasa Arafah adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk menjalankannya.

Puasa Arafah memiliki keutamaan dan manfaat yang besar, di antaranya:

Keutamaan dan Manfaat Puasa Arafah

  • Menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
  • Menjadi pengganda pahala bagi amal kebaikan.
  • Mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW.
  • Menjadi penebus siksa kubur.

Hukum Melaksanakan Puasa Arafah

Fasting arafah hadith hajj qayamat abandoning islam

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Hukum melaksanakan puasa Arafah sudah jelas diatur dalam syariat Islam. Berikut penjelasan lengkapnya.

Hukum Puasa Arafah

Puasa Arafah hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, yang artinya:

“Puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”

Dalil-Dalil Pendukung

  • Hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”
  • Hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad: “Tidak ada hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari neraka selain hari Arafah.”

Pendapat Ulama

Para ulama sepakat bahwa hukum melaksanakan puasa Arafah adalah sunnah muakkad. Namun, ada perbedaan pendapat mengenai keutamaan puasa Arafah bagi orang yang melaksanakan ibadah haji:

  • Menurut Imam Malik dan Imam Syafi’i, puasa Arafah tidak disunnahkan bagi orang yang melaksanakan ibadah haji.
  • Menurut Imam Hanafi dan Imam Hambali, puasa Arafah tetap disunnahkan bagi orang yang melaksanakan ibadah haji.

Cara Melaksanakan Puasa Arafah

Secara hukum syariat melaksanakan puasa arafah hukumnya

Puasa Arafah adalah ibadah sunnah yang dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Pelaksanaan puasa ini memiliki keutamaan yang besar, yaitu diampuni dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Niat Puasa Arafah, Secara hukum syariat melaksanakan puasa arafah hukumnya

  • Niat puasa Arafah dilafalkan pada malam atau pagi hari sebelum berpuasa.
  • Berikut lafal niat puasa Arafah: “Nawaitu shauma ‘Arafah sunnatan lillahi ta’ala.”(Saya berniat puasa Arafah sunnah karena Allah Ta’ala.)

Tata Cara Puasa Arafah

  • Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
  • Puasa dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
  • Selama berpuasa, umat Muslim diharuskan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya.

Keutamaan Puasa Arafah

  • Diampuni dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
  • Mendapat pahala yang besar dari Allah SWT.
  • Meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT.

Tips Melaksanakan Puasa Arafah

  • Siapkan niat yang kuat untuk melaksanakan puasa Arafah.
  • Berusaha semaksimal mungkin untuk menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa.
  • Manfaatkan waktu berpuasa untuk memperbanyak ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.

Waktu Pelaksanaan Puasa Arafah

Arafah fasting

Puasa Arafah merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Waktu pelaksanaannya adalah pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha.Waktu pelaksanaan puasa Arafah di berbagai wilayah berbeda-beda, tergantung pada perbedaan waktu setempat.

Misalnya, di Indonesia, puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah dari waktu subuh hingga terbenam matahari.Bagi yang mengalami halangan saat melaksanakan puasa Arafah, seperti sakit atau dalam perjalanan jauh, dapat menggantinya pada hari lain yang tidak bertepatan dengan hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa.

Hikmah Puasa Arafah

Secara hukum syariat melaksanakan puasa arafah hukumnya

Puasa Arafah merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Selain memiliki pahala yang besar, puasa Arafah juga menyimpan hikmah dan manfaat spiritual yang luar biasa bagi pelakunya.

Peningkatan Ketakwaan

Puasa Arafah mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu dan mendekatkan diri kepada Allah. Dengan menahan lapar dan dahaga, kita belajar untuk bersabar, bersyukur, dan lebih khusyuk dalam beribadah. Hal ini berdampak pada peningkatan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Kedekatan kepada Allah

Puasa Arafah merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan menjalankan ibadah ini, kita menunjukkan ketaatan dan kecintaan kita kepada-Nya. Allah pun akan memberikan pahala yang berlimpah dan mengabulkan doa-doa kita.

Pengampunan Dosa

Salah satu hikmah puasa Arafah adalah untuk memohon ampunan dosa. Dengan berpuasa pada hari Arafah, kita berharap dosa-dosa kita yang lalu diampuni oleh Allah SWT. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi, “Puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”

Kesabaran dan Ketabahan

Puasa Arafah melatih kita untuk menjadi pribadi yang sabar dan tabah. Dengan menahan lapar dan dahaga selama berjam-jam, kita belajar untuk mengendalikan diri dan menghadapi kesulitan dengan lapang dada. Hikmah ini sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, di mana kita seringkali dihadapkan pada tantangan dan rintangan.

Pembersihan Jiwa

Puasa Arafah juga bermanfaat untuk membersihkan jiwa kita dari kotoran-kotoran duniawi. Dengan berpuasa, kita mengosongkan perut kita dan mengisi hati kita dengan keimanan dan ketakwaan. Hal ini membawa ketenangan dan kedamaian dalam jiwa kita.

Kesimpulan Akhir

Fasting softcover alif yaa taalib ramadhaan

Kesimpulannya, hukum melaksanakan puasa Arafah menurut syariat Islam adalah sunnah muakkadah atau sangat dianjurkan. Meskipun tidak wajib, namun sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang mampu untuk melaksanakannya. Dengan menjalankan puasa Arafah, kita dapat memperoleh ampunan dosa, pahala yang berlimpah, serta kedekatan dengan Allah SWT.

Leave a Comment